Selasa, 07 Mei 2013

Upaya Pelestarian Hewan Langka


Konsep pelestarian alam (nature conservation) sampai hari ini masih mencari bentuk-bentuk terapan yang tepat. Persoalan lingkungan hidup mulai muncul dan berkembang sejak abad ke-17, erutama setelah manusia berhadapan dengan teknolog dan revolusi industry di Eropa.
Konservatif alam sangat dibutuhkan karena penyelamatan hutan primer dengan keanekaragaman hayati yang menghuninya kan mampu meredam dan menyerap partikel-partikel debu yang berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia. Seperti hutan tropis Indonesia yang berfungsi sebagai paru-paru bumi mampu menyerap polusi daan menghasilkan oksigen.
Pada dokumen conservative dunia, terdapat tiga sasaran, yaitu :
1.     Perlindungan terhadap proses ekologi
2.     Perlindungan terhadap keanekaragaman genetis, dan
3.     Pemanfaatan spesies satau ekosistem secara berkelanjutan. (IUCN,UNEP,WWF 1991)

Terdapat beberapa penyebab terjadinya kelangkaan spesies di alam, yaitu:
-        Penyakit,
-        Bencana alam, dan
-        Agresi manusia
Dari beberapa penyebab diatas akan berakibat spesies tertentu terancam punah (threatened to exticion), genting (endangered) rentan terhadap kepunahan (vurnerable) bahkan punah (extinct).

Beberapa hewan yang mengalami ‘terancam punah’, yaitu:
1.     MACAN TUTUL SALJU [SNOW LEOPARD]
2.     GORILA GUNUNG
3.     TUNA SIRIP BIRU SAMUDRA ATLANTIK [BLUEFIN TUNA]
4.     HARIMAU
5.     VAQUITA
6.     PENYU
7.     LUMBA-LUMBA SUNGAI
8.     ORANGUTAN SUMATRA
9.     GAJAH
10.  BADAK JAWA
Ada beberapa upaya untuk melindungi spesies yang terancam punah, yaitu:
1.     Menyediakan lahan untuk habitat aslinya. Contohnnya membentuk cagar alam,, taman nasional atau hutan lindung.
2.     Menghidupkan tanah yang mati. Jika dalam lingkungan tanah mati maka hanya alang-alang lah yang dapat idup, hal ini sulit untuk menjadi tempat berkembangnya satu spesies. Namu jika menghidupkan kembali, tanah yang subur dan hutan lah yang dihasilkan.
3.     Menjaga pola konsumsi. Tidak hanya konsumsi makanan yang harus terjaga, namun konsumsi dalam berpakian atau bergaya juga harus terjaga. Banyak orang latah dalam mengkonsumsi sesuatu  yang baru. Hal ini bukan hanya akan mengakibatkan produksi besar-besaran tapi juga penggunaan bahan mentah yang besar-besaran juga. Contohnya ketika desain leopad sedang marak, banyak konsumen berlomba-lomba mendapatkan benda dengan corak tersebut dengan kualitas yang original / asli. Hal ini akan berakibat sangat merusak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar