Pertikaian awal antara Korea Utara dan Korea selatan diawali dengan perang Korea yang terjadi pada tanggal 25 Juni sampai 27 Juli 1953. Perang ini juga melibatkan Amerika Serikat, PBB, Uni Soviet dan Cina secara langsung maupun tidak langsung. Korea Selatan memiliki beberapa sekutu yaitu Amerika Serikat, Australia dan Britania Raya dan beberapa negara yang mengirimkan tentara mengatasnamakan negara PBB. Korea Utara memiliki sekutu yaitu Tiongkok dan Uni Sovet dimana Tiongkok menyediakan kekuatan militer bagi Korea Utara sedangkan Uni Soviet menyiapkan persenjataan dan dukungan militer yang bersifat taktis.
Di Korea Selatan, perang ini biasa disebut sebagai Perang 6-2-5 (yuk-i-o jeonjaeng) yang mencerminkan tanggal dimulainya perang pada 25 Juni. Sementara itu, di Korea Utara, perang ini secara resmi disebut Choguk haebang chǒnjaeng ("perang pembebasan tanah air"). Perang Korea juga disebut Chosǒn chǒnjaeng ("Perang Joseon", Joseon adalah sebutan Korea Utara untuk tanah Korea).
Perang Korea secara resmi disebut Chao Xian Zhan Zheng (Perang Korea) di Republik Rakyat Cina. Kata "Chao Xian" merujuk ke Korea pada umumnya, dan secara resmi Korea Utara.
Saat itu konflik antara kedua negara tetangga tersebut mulai memanas kembali. Keduanya sama - sama telah menyiapkan kekuatan militer untuk mengantisipasi terjadinya serangan. Korea Utara telah menyiapkan satu jutaan tentara utama dan empat jutaan tentara cadangan sedangkan Korea Selatan telah menyiapkan enam ratus ribuan tentara utama dan empat juta lima ratusan tentara cadangan. Dengan kekuatan militer sebesar ini yang dimiliki kedua negara dan persenjataan yang sangat modern dapat menyebabkan perang besar yang berdampak pada kehidupan dinegara - negara sekitarnya seperti Jepang dan Cina.
Dampak terburuk jika perang kembali meletus adalah ketidakstabilan perekonomian negara - negara Asia dan akan menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa. Oleh karena itu PBB harus segera bertindak guna mengantisipasi terjadinya perang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar