Sabtu, 02 April 2011

Bilqis

Bilqis Anindya Passa seorang balita malang yang menderita kelainan hati yaitu atresia bilier yang menyebabkan penghambatan pada saluran - saluran yang membawa cairan empedu dari liver ke kantung empedu. Kelainan tersebut terjadi pada saat proses persalinan.
Kisah balita malang Bilqis sempat menjadi hot topic diberbagai media dan menjadi sorotan Nasional hingga Presiden SBY pun menaruh simpati kepada bayi malang tersebut. Berbagai penggalangan dana telah dilakukan guna membantu biaya operasi dari balita malang tersebut yaitu berupa pengumpulan uang dijalan - jalan yang mengatasnamakan bantuan untuk bilqis Hal tersebut membuktikan bahwa masyarakat Indonesia masih memiliki kepedulian terhadap yang membutuhkan. Namun akhirnya bilqis meninggal duniadi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr.Kariadi Semarang. Ia menghembuskan nafas terakhir sebelum sempat menjalani operasi. karena kegagalan pernafasan. Bayi 19 bulan itu meninggal akibat kegagalan fungsi organ pernafasan, sekitar pukul 15.00, Sabtu, 10 April 2010. “Akibat gagal nafas dan belum dioperasi,” kata ibunda Bilqis  Dewi Farida kepada pers.
Selama ini, Bilqis menjalani perawatan di RSUP Dr.Kariadi untuk menunggu kesiapan operasi. Saat Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menjenguknya pada 13 Maret lalu, bobot Bilqis masih kurang 0,2 kilogram. Dokter mensyaratkan, berat tubuh minimal saat operasi 9 kilogram.
Sementara tim yang terdiri dari 50 dokter ahli telah disiapkan untuk menangani operasi Bilqis. Tim dokter yang diketuai dr Yulianto itu terdiri dari spesialis bedah, spesialis anak, spesialis anestesi, spesialis radiologi, spesialis laboratorium, dan spesialis hematologi.
Dengan biaya operasi senilai Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar, Bilqis sedianya akan menerima donor hati dari ibu kandungnya. Operasi tersebut diperkirakan berlangsung selama 12-15 jam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar