Sabtu, 27 November 2010

TNI-Polri Tegang Hingga Dini Hari

Makassar, Tribun - Prajurit TNI AD dan Polri di Makassar dikabarkan memanas menyusul penyerangan seorang anggota Samapta Polda Sulsel, Briptu Kasman (24), di kawasan Jl Bung, Tamalanrea, Makassar, Jumat (26/11) subuh.

Hingga Sabtu (27/11) dini hari, hubungan TNI-Polri dikabarkan tegang. Aparat polisi militer bersama provos TNI dan Polri melakukan patroli bersama.
Insiden peyerangan diduga masih buntut bentrokan oknum polisi dengan TNI di Stadion Mattoanging di sela-sela pertandingan PSM Makassar melawan Persiwa Wamena, Rabu (24/11) malam lalu.
Kapolda Sulsel Irjen Polisi Johny Wainal Usman dan Kepala Staf Kodam Brgjen TNI Subekti mengatakan, insiden tersebut masih dalam penyelidikan dan belum pasti melibatkan prajurit TNI.
"Mungkin ada pihak ketiga yang memanfaatkan situasi ini. Saya sudah cek tidak ada anggota yang keluar asrama pada saat kejadian (penuerangan polisi di Tamalanrea)," kata Subekti usai membesuk Briptu Kasman di Rumah Sakit Bhayangkara, kemarin.

Banjir Isu
Menyusun hubungan TNI-Polri yang memanas, sejumlah isu bersebaran melalui pesan pendek (SMS) maupun situs jejaring sosial facebook.
sekitar pukul 22.30 wita, Kasman dikabarkan meninggal dunia. Isu tersebut berembus kencang membuat wartawan mendatangi RS Bhayangkara. Namun diperoleh kepastian, bintara polisi ini masih menjalani perawatan insentif di ruangan ICU.
Sementara isu lain yang beredar menyebutkan, sekelompok pria berbaju loreng mengamuk dan merazia orang yang dicurigai polisi di sekitar Jl Urip Sumoharjo hingga Jl Perintis Kemerdekaan yang menyebabkan kemacetan panjang hingga empat jam.
Belakangan diketahui, prajutit polisi militer Kodam VII Wirabuana bersama petugas provos polisi dari Polrestabes Makassar dan Polda Sulsel melakukan razia terhadap anggota TNI dan Polri.
"Tidak ada ketegangan. Kita sudah melakukan patroli bersama dengan teman-teman PM dan provos TNI di sejumlah lokasi. Semuanya sudah saling memahami," kata Kepala Bagian Operasi Polrestabes Makassar AKBP Audi Manus.
Kritis
Kondisi Briptu Kasman dilaporkan masih kritis di RS Bhayangkara. Korban mengalami luka akibat senjata tajam di sekujur tubuhnya dan di bagian kepala.
Korban yang masih bujang ini mengalami luka serius di bahu sebelah kiri, tangan kanan, bagian kepala, dan paha sebelah kanan.
Dua alat khususu dipasang di bagian dadanya. Sementara selang infus juga masih terus digunakan untuk membantu korban.
Ibu Kasman bersama belasan rekannya dari Samapta Polda Sulsel melakukan pengamanan dengan senjata lengkap di RS Bhayangakara.
Ibformasi yang dihimpun, sejak siang kemarin, polisi diminta untuk tidak memakain pakain dinas. Polisi lalu lintas juga hanya bertugas di pusat kota. Sementara pos polisi yang berada di sekitar Jl AP Pettarani, Jl Urip Sumoharjo, dan Jl Perintis Kemerdekaan dirusak oleh orang tak dikenal.
Ketegangan antara polisi dengan TNI menjadi pembicaraan di kalangan kepolisian di Polda Sulsel. Bahkan, seusai salat Jumat digelar, imam masjid Polda Sulsel mengumandangkan salawat badar.
Tahan Emosi
Kapolda Irjen Johny mengaku masih mendalami kasus tersebut. Akibat penyerangan anggotanya dan beberapa pos polisi lalu lintas, Johny mengaku sudah memerintahkan agar sejumlah kantor meningkatkan meningkatkan kewaspadaan, khususnya di tingkat kepolisian sektor (polsek).
"Saya tidak mau berspekulasi. Siapa pun bisa memiliki rambut cepak," ujarnya tersenyum.
Namun, Johny yang menggunakan baju koko warna putih mengimbau kepada seluruh jajarannya untuk menahan emosi dan tidak terprovokasi.
"Penyelidikan akan kami lakukan. Tapi saya meminta agar seluruh jajaran tidak terprovokasi akan hal ini," imbaunya.
Johny, juga mengatakan, dalam waktu dekat pihakya akan melakukan pertemuan dengan Pangdam VII Wirabuana, Mayjen TNI Amril Amir.
Ditanyai apakah peristiwa penganiayaan tersebut terkait keributan antara polisi dan tentara beberapa hari lalu saat PSM bertasnding, Johny tidak memastikannya. "May be yess, may be no," katanya singkat.
Pangdam VII Wirabuana, Mayjen TNI Amril Amir, yang dikonfirmasi mengatakan masih menyelidiki kasus ini. "Ke depan akan kami bersama pihak polda duduk bersama membahas masalah ini," jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar